Memperjuangkan Hak TKBM di Pelabuhan Pomako: Langkah Konkret KADIN Mimika

Pengenalan Situasi TKBM di Pelabuhan Pomako

Sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Mimika, Yerry A. Nawipa merasa sangat prihatin terhadap situasi yang dihadapi oleh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di Pelabuhan Pomako. Berbagai laporan menunjukkan bahwa hak-hak tenaga kerja sering kali tidak terpenuhi, baik terkait gaji maupun jaminan sosial.

Tantangan yang Dihadapi TKBM

Dalam beberapa kasus, gaji yang seharusnya menjadi hak fundamental pekerja dibayarkan melalui mekanisme yang tidak layak. Banyak pekerja mendapati bahwa pembayaran dilakukan di lokasi yang jauh dari pusat kota, meningkatkan kesulitan mereka dalam mengakses hak-hak mereka secara optimal. Selain itu, jaminan sosial seperti BPJS, yang merupakan bagian dari hak dasar pekerja, ternyata belum tersedia bagi sebagian besar TKBM di pelabuhan ini. Hal ini memicu kekhawatiran yang mendalam tentang kesejahteraan dan perlindungan bagi para pekerja.

Langkah Konkret Wakil Ketua KADIN Mimika

Menanggapi isu yang mendesak ini, Yerry A. Nawipa mengambil inisiatif untuk mengadakan rapat koordinasi yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menciptakan dialog yang konstruktif dan menemukan solusi bersama untuk memperjuangkan hak-hak TKBM. Dalam forum ini, diharapkan akan ada kesepakatan antara pengusaha, pihak pemerintah, serta organisasi pekerja untuk membentuk kebijakan yang lebih baik dalam pengelolaan tenaga kerja bongkar muat di pelabuhan.

Rapat koordinasi ini diharapkan dapat mengedukasi semua pihak terkait pentingnya perlindungan hak-hak TKBM, serta mendorong implementasi kebijakan yang lebih adil dan transparan. Melalui usaha ini, diharapkan TKBM di Pelabuhan Pomako dapat memperoleh gaji yang layak dan jaminan sosial yang mendukung keamanan finansial mereka. Yerry percaya bahwa dengan langkah-langkah konkret ini, kita dapat menjamin kesejahteraan tenaga kerja yang merupakan bagian penting dari perkembangan ekonomi daerah.